Wisata Jogja : Inilah Tips Liburan Irit di Yogyakarta

Wisata Jogja : Inilah Tips Liburan Irit di Yogyakarta

Belakangan banyak narasi jangan wisata ke Jogja gara-gara kondisinya nggak aman dan nggak nyaman bikin turis. Sebenernya selaku warga ber-KTP Jogja aku sudi ngasih tau aja bahwa tersedia lho langkah untuk liburan dengan aman dan nyaman di Jogja.

Bukan bermakna Jogja bener-bener nggak aman sampe perlu Batman ya, tetapi namanya kejahatan itu kan terjadi gara-gara tersedia peluang dan kesempitan, menjadi dimanapun kami berada senantiasa kudu waspadalah-waspadalah, begitchu.

Pariwisata Jogja memang ulang diuji kedewasaannya. Pandemi yang telah hampir 3 th. terjadi ini memang memporak porandakan penghasilan beberapa besar warga Jogja yang hidup di dalam kesahajaan dan kesederhanaan. Jadi, wajar kecuali bila tersedia beberapa pengelola wisata baru yang tetap kelabakan di dalam mengelola wisatanya Sewa Bus Jogja .

Belum ulang pergantian wujud wisata ke arah new normal yang jujur aja nggak normal-normal amat. Tempat wisata tetap membuka siang pas matahari Jogja telah terbit tiga-tiganya, pengelola tempat yang kudu mikirin okupansi cocok aturan peduli lindungi, dannnnn tentu saja masalah tempat makan dengan harga yang konon mencekik.

Tapi soal harga di tempat makan ini, menurut aku subjektif banget ya. Karena tidak mahal bikin aku belom tentu tidak mahal bikin pembaca duckofyork, secara aku horang kayah.

Jadi gimana caranya supaya liburan di Jogja aman dan nyaman?

TIPS LIBURAN DI JOGJA NO 1: CARI INFO SENDIRI
Saya paling sering denger komentar “orang Jogja kok nggak memahami [insert_nama_tempat_wisata]”

Percaya nggak, warga lokal jogja itu terhitung sebenernya males banget liburan ke tempat-tempat yang instagramable dan maha hits. Hal ini karena: harga tiketnya mahal (untuk ukuran umbi-umbian seperti saya), tempatnya jauh dan kudu mblusuk-mblusuk (untuk warga pengguna motor beat kredit), tempatnya rame seperti cendol. Kalau aku sudi ke tempat rame, mending aku ke pasar colombo, lebih jelas.

Jadi kebanyakan warga, seperti saya, cuma mampir satu dua kali ke tempat-tempat liburan instagramable tersebut. Ya, special ocassion aja. Rata-rata kecuali boleh milih bakal lebih milih untuk kulineran di tempat-tempat yang memang telah familiar. Makanya tempat wisata itu bakal lebih rame sama turis.

Konsekuensinya apa? Kebanyakan orang Jogja menjadi bingung kecuali ditanya perkara tempat-tempat wisata. Tahu sih tentu tahu, tetapi nggak sanggup menyatakan dengan detail gara-gara belum dulu kesana. Apalagi bikin tempat wisata kekinian yang tujuannya selfie tetapi kudu bayar ratusan ribu.

Jadi informasi terlengkap yang sanggup diberikan paling cuma lebih kurang lokasinya dimana, dekat atau jauh, kesana naik apa.

Informasi lebih lengkap itu tambah biasanya tersedia di situs pengelola, instagram tempat yang dituju, dan dari sosial sarana seputar informasi jogja.

Beberapa yang sanggup difollow bila voilajogja, infojogja, jogjaku, dan tetap banyak lagi. Nggak tersedia salahnya untuk follow media-media seputar informasi Jogja sebelum akan ke Jogja. Cari info sebanyak-banyaknya via sarana sosial untuk kenyamanan kamu sepanjang berwisata.

TIPS LIBURAN DI JOGJA NO 2: SELALU TANYA HARGA TERLEBIH DAHULU
Tiap musim liburan senantiasa tersedia aja wisatawan yang mengeluh harga makan di Jogja itu mahal banget, nggak seperti yang digadang-gadang di sarana kecuali dengan 10 ribu aja kami sanggup makan kenyang.

Nah di sini tuh aku sudi tanya, temen-temen wisatawan ini makan dimana? Di warung makan kah? Atau di restoran. Kalau di restoran harganya ya sama aja dengan kota-kota besar lainnya. Tapi kecuali di angkringan, ya harganya lebih murah.

TAPI… tersedia tapinya yaah..

Cuma ya liat-liat tempatnya. Angkringan di tempat wisata harganya memahami beda dengan angkringan mahasiswa di tepi selokan mataram. Hal ini gara-gara angkringan di tempat wisata kan pastinya menjual ambience tempat wisata. Selain itu, mereka terhitung menjual kemudahan makan.

Di Jogja kebanyakan tempat makan itu mempunyai menu dan harga, kecuali bila belum memahami menunya, boleh kok bertanya dulu. Jadi kecuali makan di tempat wisata bertanya aja dulu harganya, gapapa banget. Kalau nggak cocok melipir aja.

Nah yang sering kejadian adalah harga makanan di tempat wisata itu dipatok lebih mahal untuk turis. Bagi Turis jangan sangsi untuk bertanya harga makanan lebih-lebih dahulu. Jujur kecuali aku senantiasa sedia snack dari rumah umpama onigiri indomaret atau roti-rotian untuk mengantisipasi makanannya terlampau mahal dan aku nggak bawa cash.

Kalau umpama masakannya mahal dan kamu nggak bawa cash yang cukup, tanyakan terhitung apakah tersedia QRIS atau sanggup transfer ke angkringannya. Biasanya untuk tempat-tempat wisata, pengelolanya telah sediakan QRIS atau opsi membayar non-tunai, tetapi kecuali kalian blusukan siapkan duwit cash yang cukup.

TIPS LIBURAN DI JOGJA NO 3 : MINTA KARCIS PARKIR
Kadang-kadang selagi liburan, tersedia beberapa tempat yang berubah menjadi tempat parkir tidak resmi. Hal ini gara-gara lahan parkir di Jogja kan terbatas, menjadi tersedia beberapa warga yang swadaya merubah lahan yang mereka mempunyai menjadi lahan parkir.

Untuk turis sebaiknya mintalah karcis parkir selagi parkir atau tanyakan ongkos parkir lebih-lebih dahulu. Kadang-kadang ongkos parkir di tempat-tempat wisata memang berlainan dengan tempat parkir di wilayah biasa.

Sebagai contoh, biasanya kecuali aku parkir di kafe-kafe tempat kampus, untuk mobil biasanya aku membayar lebih kurang 2000 hingga 3000 rupiah. Kalau di tempat wisata, ongkos parkir ini sanggup naik hingga dengan 5000 rupiah.

Kemarin aku sempat main ke keliru satu kafe yang teratur aku singgahi di tempat Condong Catur. Tukang parkirnya meminta duwit parkir 4000 rupiah. Biasanya tukang parkir seperti ini tidak resmi. Karena aku malas ribut, aku bayar saja. Tapi percaya deh, kecuali ini terjadi di tempat wisata orang-orang tentu banyak yang protes dan kesal.

Jadi biar aman, senantiasa minta karcis parkir ke tukang parkir ya.

TIPS LIBURAN DI JOGJA NO 4: KLITIH?
Belakangan banyak berita soal klitih dan begal di Jogja. Berbeda dengan kota-kota lainnya, klitih di Jogja memang lebih ke kenakalan remaja yang nggak terkontrol. Biasanya klitih terjadi di malam hari.

Saya sendiri memang nggak merekomendasikan wisata malam di dalam wujud apapun. Ini gara-gara di Jogja sendiri pas malam itu gelap, menjadi instead of jalan-jalan malam, menggunakan selagi malam untuk beristirahat saja. Hal ini gara-gara kebanyakan jam 9-10 malam itu tempat makan dan tempat hiburan di Jogja telah tutup.

Meskipun klitih adalah masalah musiman yang kudu dihadapi pemerintah Jogja, hingga sekarang warga Jogja bahu membahu kok memberantas klitih. Jadi, untuk hindari klitih tipsnya adalah:

Jangan ringan terpancing emosi, biasanya klitih bakal melaksanakan sesuatu yang memancing emosi kami supaya mengejar, mblayer-mblayer knalpot misalnya.
Sebisa barangkali kecuali keluar malam jangan sendirian dan menggunakan kendaraan yang relatif lebih aman seperti mobil.
Waspada kecuali tersedia anak muda nggak memahami nongkrong di tepi jalur (dan terlihat telah membawa gir, parang, samurai, dan lain-lain) segera hubungi kantor polisi terdekat.
Untuk masalah yang satu ini aku nggak sanggup berkomentar banyak. Harapan aku cuma supaya budaya klitih ini sanggup terlampau diberantas hingga akar-akarnya.

Yaaa untuk selagi ini lebih kurang cuma ini yang sanggup aku sampaikan. Percaya deh untuk wisata Jogja itu keliru satu kota paling baik dan ternyaman. Susah banget untuk mendapatkan kota lain dengan layanan wisatawan lokal yang lebih baik dari Jogja. Jadi, kapan kalian ke Jogja?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *